Senin, 21 Desember 2009

Sepenggal Kisah

Rachmatullah, itulah nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku kepadaku. Aku dilahirkan di pagi hari di sebuah desa yang asri dalam keadaan yang sangat sederhana. Aku menghabiskan masa kecilku di pulau Sulawesi, tepatnya di kendari, kemudian ketika usiaku 13 tahun aku dititipkan oleh orangtuaku kepada nenekku yang tinggal di sumedang.

Tidak ada yang istimewa dalam kehidupanku, sampai suatu ketika, Allah SWT menghendaki aku untuk menuntut ilmu di Universias Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semester awal sampai semester terakhir dapat aku jalani dengan baik dan tanpa kendala yang berarti. Namun, ketika aku dan teman-teman sedang mengikuti PPKT semacam KKN, aku dihadapkan dengan masalah yang begitu berat, berat sekali sampai akhirnya aku tak sanggup menghadapi hidup ini, aku ingin sekali bunuh diri. Tapi sejenak aku sadar apapun yang terjadi aku tak boleh mati sia-sia.

Aku sadar, kejadian yang menimpaku mungkin karena selama ini aku selalu merasa paling suci diantara teman-temanku sehingga Allah SWT menegurku yang membuatku ingat akan ke Maha Suci-an Nya.

Menemukan Jalan Pulang

Dalam kegamangan dan kehampaan, kuputuskan untuk sementara meninggalkan kota ciputat, aku menuju magetan ke desa temboro, disana aku sowan kepada kyai Huzairon, kemudian pak Kyai memberikan beberapa nasehat kepadaku agar aku menjalankannya.

Ketika bulan Ramadhan, ditengah-tengah kejenuhanku, Alhamdulillah aku dapat menyelesaikan skripsi yang sedang kususun. Tak lama kemudian bulan maret 2006 aku lulus sidang skripsi, setelah wisuda, aku berdakwah ke jombang dan mojokerto, aku bahagia karena kini aku sudah menemukan jalan yang selama ini kucari, jalan pulang yang Insya Allah diridhoi-Nya, yaitu jalan Iman dan Iman akan didapat hanya dengan cara ber-dakwah. Mudah-mudahan Allah SWT mengistiqamahkan aku dan anda berada di jalan dakwah. Amiiiin